A.
Definisi
Tuberculosis
merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
dapat menyerang seluruh tubuh manusia dan teralirkan melalui pembuluh darah.
Meskipun demikian Mycobacterium
tuberculosis biasanya menginfeksi dan menyerang paru-paru.
Mycobacterium
tuberculosis
Kingdom : Bacteriaa
Filum : Actinobacteria
Kelas : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Sub
ordo : Corynebacterineae
Family : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : M. Tuberculosis
B.
Morfologi
Dalam jaringan,
basil tuberkel adalah bakteri batang lurus dengan ukuran sekitar 0,4-3 µm. Pada
media buatan, bentuk kokoid
dan
filamentous tampak
bervariasi dari satu spesies ke spesies lain. Basil ini tidak bergerak dan
tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul dan apabila diwarnai sering
nampak bermanik atau berbutir-butir. Satu karakteristik basil tuberkel yang
menonjol adalah penampilannya yang berlilin. Zat lilin ini berperan dalam
terbentuknya fase atau formasi granuloma/bintil/nodul yang terlihat pada hasil
foto rontgen paru-paru penderita TBC.
C.
Epidemiologi
Infeksi pada usia muda lebih banyak terjadi di
kota daripada di desa. Penyakit terjadi hanya pada sebagian kecil individu yang
terinfeksi. Di amerika serikat, penyakit aktif mempunyai pola epidemiologi
dimana individu yang memiliki resiko tinggi adalah: kaum minoritas, kebanyakan
orang Afrika-Amerika dan hispanik; pasien terinfeksi HIV; orang homo; orang
yang sangat muda dan sangat tua. Insidensi tuberculosis meningkat pada orang
minoritas dengan infeksi HIV. Infeksi utama dapat terjadi pada orang yang
terpapar sumber infeksi. Pasien yang mempunyai tuberculosis dapat terinfeksi
secara eksogen pada kesempatan kedua. Tuberculosis reaktivitas endogen terjadi
paling umum pada orang dengan AIDS dan malnutrisi yang lebih tua dan orang yang
kecanduan alkohol.
D.
Cara
Penularan
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara
yang terkontaminasi oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang dilepaskan pada saat si penderita TBC batuk. Pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri
yang sering masuk akan terkumpul dan berkembang biak di dalam paru-paru dan
dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Itulah alasan
mengapa infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti:
paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan
lain-lain. Namun organ yang sering terkena adalah paru-paru.
E.
Gejala
Penyakit
Gejala penyakit
TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus.
1. Gejala
umum (sistemik)
§ Demam
tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
§ Penuruna
nafsu makan dan berat badan.
§ Batuk-batuk
selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
§ Perasaan
tidak enak, lemah.
2. Gejala
khusus (khas)
§ Tergantung
dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar akan menimbulkan suara
“mengi”, suara nafas yang melemah disertai sesak.
§ Apabila
ada cairan di rongga pleura,dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
§ Bila
mengenai tulang maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah.
§ Pada
anak-anak dapat mengenai otak dan disebut sebagai meningitis.
F.
Penegakan
Diagnosis
Apabila
terdapat pasien yang dicurigai tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang
perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis
adalah:
1. Anamnesa
baik terhadap pasien maupun keluarganya.
2. Pemeriksaan
fisik.
3. Pemeriksaan
laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
4. Pemeriksaan
patologi anatomi.
5. Rontgen
dada (thorax photo).
6. Uji
tuberculin.
G.
Pencegahan
dan Pengawasan
1. Pengobatan
yang tepat dan efektif terhadap pasien tuberculosis aktif dan tindak lanjut
terhadap kontaknya dengan tes tuberculin, sinar-X, dan pengobatan yang tepat
adalah dengan cara pengawasan tuberculosis yang muncul kembali menyatakan bahwa
pengawasan ini belum dilakukan dengan cukup.
2. Pemberian
obat pada seseorang yang positif tuberculin asimptomatik sebagian besar
biasanya mudah mendapatkan komplikasi (yaitu anak-anak) dan pada orang yang
positif tuberculin harus mendapatkan obat immunosuppressive untuk mengurangi
reaktivasi infeksi.
3. Inang
yang resisten: factor nonspesifik dapat mengurangi resistensi inang kemudian
menyokong perubahan infeksi asimptomatik menjadi penyakit. Factor-faktor
tersebut antara lain starvasi, gastrektomi, dan suppresi imunitas selular karena
obat (yaitu kortikosteroid) atau infeksi. Infeksi HIV adalah factor resiko
terbesar untuk tuberculosis.
4. Imunisasi:
basil tuberkel avirulen yang hidup beragam, khususnya BCG telah dimanfaatkan
untuk menimbulkan resistensi tertentu pada pemaparan yang berat terhadap
infeksi.
Daftar Pustaka
Volk,
Wesley A. dan Wheeler, Margaret F. 1990. Mikrobiologi
Dasar. Jakarta: Erlangga.
Brooks,
Geo F., Butel, Janet S. dan Morse,
Stephen A. 2005. Mikrobiologi
Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.
Informasi
Lengkap Tentang TBC (Tuberkulosis/TB) (http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm) di unduh pada
Senin, 13 Juni 2011 jam 18.30 WIB.
Penyakit
Bakteri :: TBC, Penyakit Bakteri Mycobacterium tuberculosis (http://www.anneahira.com/penyakit-bakteri.htm) diunduh pada
Senin, 13 Juni 2011 jam 18.30 WIB.
Penyakit
dan Pengobatannya : Penyakit Tuberkulosis (TBC) (http://infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html) diunduh pada
Selasa, 14 Juni 2011 jam 19.05 WIB.
Mycobacterium
tuberculosis (http://en.m.wikipedia.org/wiki/Mycobacterium_tuberculosis) diunduh pada
Selasa, 14 Juni 2011 jam 19.05 WIB.
Tuberkulosis
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis) diunduh pada
Selasa, 14 Juni 2011 jam 19.05 WIB.
2 komentar:
Wah, harus berhati hati dengan bakteri tersebut
Game Android
Mantab sekali ada cara pencegahannya
Pengertian Mycobacterium
Posting Komentar