Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

pewadahan dan penyimpanan bahan kimia

PEWADAHAN DAN PENYIMPANAN BAHAN KIMIA


·         Pewadahan Bahan Kimia

Bahan kimia harus disimpan dalam kemasan asli dari produsen, jika memungkinkan, mengingat label kemasan memberikan informasi yang berharga terkait dengan simbol bahaya dan frase R & S. Jika wadah lain digunakan, maka haruslah digunakan pelabelan yang sama. Upaya melindungi label dari pengaruh bahan kimia dan menjaga supaya melekat baik maka haruslah dilapisi dengan lembaran plastik transparan. Label ini harus terlihat jelas dan ditulis dengan pencil atau tinta yang permanen.
            Wadah dan botol untuk penyimpanan bahan kimia harus dibuat dari bahan yang kuat. Wadah plastik atau gelas sering digunakan untuk keperluan ini. Untuk penyimpanan bahan kimia yang sangat sensitif seperti dietil eter yang cenderung berubah membentuk peroksida yang berbahaya maka gelas berwarna gelap harus digunakan. Jika botol plastik digunakan harus diperkirakan bahwa bahan sangat mungkin akan rusak akibat pengaruh cahaya matahari dan dapat pecah. Botol seperti ini harus berulang kali dicek dan bahan kimia dipindahkan pada wadah yang lain, jika diperlukan. Perhatian khusus harus dilakukan pada kemungkinan perpindahan pelarut organil melalui dinding botol plastik.
            Pembuangan stock bahan kimia yang sudah tidak terpakai perlu dilakukan secara berulang. Semua bahan kimia dalam laboratorium harus diperiksa pada periode tertentu, minimal satu kali setahun. Bahan kimia yang mungkin melepaskan racun, bersifat korosif atau gas-gas yang mudah terbakar, atau debu perlu dicadangkan hanya dalam jumlah kecil di lemari asam.





·         Penyimpanan Bahan Kimia
Beberapa tips dibawah ini tentang bagaimana menyimpan bahan kimia dengan aman :
  1. Tempatkan barang-barang yang mengandung zat kimia di tempat yang tidak mudah terjangkau oleh anak-anak, seperti di dalam lemari yang tinggi dan dikunci. Misalnya, kapur barus yang bisa dikira permen oleh anak-anak. Racun tikus, yang juga bisa jadi jebakan karena bentuknya menarik perhatian anak-anak. Karenanya, tempatkan racun tikus pada sudut-sudut yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak atau oleh binatang peliharaan.
  2. Tidak menggunakan wadah bekas tempat makanan untuk menyimpan bahan kimia, seperti kaleng biskuit atau tempat es krim. Taruh di dalam wadah aslinya jika membeli dalam bentuk isi ulang.
  3. Jika memungkinkan, beli bahan kimia secukupnya saja dan tidak berlebihan untuk menghindari penyimpanan.
  4. Tidak mencampur bahan kimia satu dengan yang lainnya yang dapat mengakibatkan gas-gas berbahaya. Misalnya, mencampur cairan pemutih dengan cairan pembersih porselin karena dapat menghasilkan klorin yang sangat beracun bagi saluran pernafasan.
  5. Segera bersihkan bahan kimia yang tumpah atau berserakan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan bahan kimia adalah :
1.      Pengaruh panas atau api
Kenaikan suhu akan menyebabkan terjadinya reaksi atau perubahan kimia.Disamping itu, percikan api memungkinkan terbakarnya bahan yang mudah terbakar.


2.      Pengaruh kelembaban
Zat higrokopis mudah menyerap uap air dari udara dan reaksi hidrasi yang eksotermis akan menimbulkan panas di dalam ruangan penyimpanan.
3.      Interaksi dengan wadah
Bahan kimia tertentu dapat berinteraksi dengan wadahnya dan akan menimbulkan kebocoran atau kerusakan.
4.      Interaksi antar bahan
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, atau timbulnya gas yang berbahaya.

KETENTUAN DALAM PENGELOMPOKKAN PENYIMPANAN BAHAN KIMIA
A. GOLONGAN I : CAIRAN MUDAH TERBAKAR
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran.  Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan.Meliputi cairan dengan titik nyala kurang dari 100 oF. Contoh: semua alkohol, acetone, acetaldehyde,acetonitrile, amyl asam cuka, benzen, cyclohexane, dimethyldichlorosilane, dioxane, eter, asam cuka etil, histoclad, heksan, hydrazine, sejenis gas hidrokarbon metil, picolene, piperidine, propanol, pyridine, scintillation cairan, semua silanes, tetrahydrofuran, toluene, triethylamine, xylene.Dasar tentang penyimpanan: Untuk melindungi dari pengapian yang dianjurkan.
Fasilitas yang dapat digunakan:
  1. Lemari yang tidak mudah terbakar
  2. Lemari es:karena kontainer kurang dari 1 liter.
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:
karena racun mudah menguap janganlah menyajikan pada ruangan dan lemari mudah terbakar jika basa tidak ada

Syarat penyimpanan :
a.       Ruangannya dingin dan berventilasi
b.      Jauhkan dari sumber api atau panas, termasuk loncatan api listrik dan bara rokok.
c.       Tempat penyimpanan tersedia alat pemadam kebakaran.
d.      Jauhkan dari bahan oksidator.

B. GOLONGAN II : RACUN MUDAH MENGUAP
Meliputi racun, racun yang dikenal dan yang diduga sebagai penyebab kanker dengan penguapan atau bau kuat. Contoh: karbon tetrachloride, cloroform, dimethylformamide, dimethyl sulfate, formamide, dehyde formal, halothane, mercaptoethanol, methylene klorid, zat asam karbol.
Dasar Tentang penyimpanan:
Untuk mencegah terjadinya penghisapan terbuka
Fasilitas yang dapat digunakan :
1. Lemari tidak mudah terbakar
2. Lemari es: untuk kontainer kurang dari 1 liter.
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:
Karena racun mudah menguap janganlah menyajikan di dalam kompartemen dan lemari yang mudah terbakar.
Syarat penyimpanan :
a.       Ruangannya dingin dan berventilasi
b.      Jauhkan dari bahaya kebakaran
c.       Jauhkan dari bahan yang mungkin dapat bereaksi.
d.      Pada tempat penyimpanan sediakan alat pelindung diri misalnya jas laboratorium, masker dan sarung tangan.




C. GOLONGAN III : ASAM – PENGOKSIDASI
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.Semua asam pengoksidasi adalah sangat reaktif dengan kebanyakan unsur satu sama lain. Contoh: berisi nitrat, sulfuric, perchloric, asam fosfat, dan asam khrom.
Dasar tentang penyimpanan:
Mencegah reaksi dan kontak satu sama lain dan unsur zat lain dan reaksi korosif di permukaan
Fasilitas yang dapat digunakan:
Lemari keselamatan. Masing-Masing asam pengoksidasi harus disimpan pada double-contained, yaitu., kontainer yang utama harus dijaga di dalam teromol, bak mandi atau baki.
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:
Asam-asam oxidizing harus di double-contained dan harus dipisahkan di dalam kompartemen dan di dalam suatu lemari keselamatan. Jumlah kecil (1 atau 2 botol) tidak menjamin keabsahan suatu kompartemen terpisah. Jumlah kecil dapat disimpan pada double-contained dan disimpan dengan golongan empat yaitu Organik dan Asam mineral. Tempat penyimpanan asam pengoksidasi di rak bawah dibawah golongan empat.
Syarat penyimpanan :
a.       Ruangan dingin dan berventilasi.
b.      Jauhkan dari sumber api dan panas.
c.       Tersedianya alat pelindung diri .

D. GOLONGAN IV : BAHAN ORGANIK DAN ASAM-ASAM MINERAL
Misalnya asetat, butirat, format, asam glacial, hidroklorat, isobutirat, merkaptoproprionat, propionat, asam trifluoraasetat
Dasar tentang penyimpanan :
Untuk mencegah kontak dan reaksi dengan basa dan pengoksidasi asam dan korosif simpan dipermukaan.

Fasilitas yang dapat digunakan :
Lemari keselamatan
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:
Banyak atau sedikit wadah yang berisi pengoksidasi asam dapat disimpan di bagian yang sama dengan asam organik jika pengoksidasi asam disimpam di rak bawah.
Pengecualian : Acetat anhidrida dan trikloroasetat anhidrida bersifat korosif. Asam-asam ini sangat reaktif dengan asam lainnya dan sebaiknya jangan disimpan di dalam golongan ini. Lebih baik disimpan dengan campuran bahan-bahan organik di golongan tujuh yaitu cairan beracun yang tidak menguap.

E. GOLONGAN V : CAIRAN BASA
Misalnya natrium hidroksida, ammonium hidroksida, calsium hidroksida, glutaraldehida.
Fasilitas yang dapat digunakan :
1. lemari keamanan
2. dalam botol
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:
Cairan basa dapat disimpan dengan bahan yang mudah terbakar dalam lemari bahan yang mudah terbakar hanya jika bahan-bahan beracun yang mudah menguap tidak disimpan disana.

F. GOLONGAN VI : CAIRAN PENGOKSIDASI
Reaksi cairan pengoksidasi dengan segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan peledakan peledakan atau korosif terhadap permukaan.
Contoh :
ammonium persulfat, hidrogen peroksida
Dasar tentang penyimpanan :
Memisahkan dari bahan-bahan lain
Fasilitas yang dapat digunakan:
  • jumlah yang melampaui 3 liter sebaiknya harus ditutup dalam lemari tanpa ada bahan kimia lain.
  • jumlah yang sedikit harus di double-contained jika dekat bahan lain, contohnya dalam refrigerator.

G. GOLONGAN VII : CAIRAN BERACUN YANG TIDAK MENGUAP
Termasuk racun sangat berbahaya
Contoh :
larutan akrilamida, dietilpirokarbonat, diisopripyl fluoroposfat, Ethidium bromida, trietanolamin.
Dasar tentang penyimpanan :
Untuk mencegah kontak dan reaksi dengan bahan lain
Fasilitas yang dapat digunakan:
  • lemari atau refrigerator
  • jangan simpan pada pada wadah terbuka dalam laboratorium atau  ruang pendingin.
  • cairan beracun dalam wadahnya yang lebih dari 1 liter harus disimpan di rak paling bawah pada wadah yang paling dekat dengan lantai. Wadah yang lebih kecil yang berisi bahan beracun dapat disimpan pada rak atas hanya jika pintu tersebut pintu yang digeser
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan :
Cairan tidak berbahaya seperti larutan buffer

pengecualian: Anhidrida, contohnya asetat dan trikloroaset, asam-asam organik, bagaimanapun juga lebih baik disimpan dengan grup ini daripada dengan golongan empat yaitu asam-asam organik, semenjak bahan tersebut sangat rekatif dengan asam-asam mineral dan oraganik lain.


H. GOLONGAN VIII : LOGAM HIDRIDA REAKTIF DAN PIROPORIK
Banyak logam hidrida bereaksi hebat dengan air, beberapa diantaranya dapat langsung menyala secara spontan di udara (piroporik).
Contoh dari logam hidrida :
sodium borohidrida, kalsium hidrida, lithium aluminum hidrida.
Contoh piroporik :
boron, diborane, dichlorobane, 2-furaldehida, dietil aluminum klorida, lhitium, phosporus kuning atau putih dan trimetil aluminum. Bahan-bahan yang reaktif lainnya yaitu meliputi aluminum klorid-anhidrous, kalsium karbida, asetil klorida, asam klorosulonik, sodium, potassium, posporus pentachloride kalsium, aluminum tribromide, kalsium oksida, dan asam anhidrida.
Dasar tentang penyimpanan :
Untuk menghindari kontak dan reaksi dengan beberapa cairan dan dalam beberapa kasus dengan udara.
Fasilitas yang dapat digunakan:
  • Aman/terlindungi, wadah (double-containment) tahan air sesuai dengan instruksi label
  • memisahkan dari golongan-golongan jenis bahan kimia lainnya
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:
Jika terlindunginya double-contained untuk mencegah kontak dengan air dan atau udara, logam hidrida dapat disimpan di dalam area yang sama seperti golongan sembilan yaitu bahan-bahan kering.
Syarat penyimpanan :
a.       Ruangannya dingin, kering dan berventilasi.
b.      Jauhkan dari sumber nyala api dan panas
c.       Bangunannya kedap air.
d.      Tersedia pemadam kebakaran tanpa air misalnya CO2

I. GOLONGAN IX : BAHAN-BAHAN KERING
Meliputi semua bahan yang berbentuk serbuk, bahan berbahaya dan tidak berbahaya. Contohnya: benzidin, sianogen bromida, etilmaleimide, asam okasalat, potasium sianida, sodium sianida.
Dasar tentang penyimpanan :
Untuk mencegah kontak dan berpotensi menghasilkan reaksi dengan cairan.
Fasilitas yang dapat digunakan :
  • Simpan diatas cairan-cairan;
  • Label-label peringatan pada bahan serbuk sangat beracun harus diperiksa dan diperbaiki jika tidak menyebabkan wadah-wadah letaknya berlawanan keluar tanpa zat-zat beracun di golongan ini.
  • disarankan agar zat/bahan-bahan sangat berbahaya di golongan ini dipisahkan
Golongan penyimpanan yang dapat disatukan:
Logam hidrida, jika double-contained dengan layak dapat disimpan di area yang sama.
Pengecualian :
pikrat cair atau asam pikricsulfonik dapat disimpan dengan golongan ini, tetapi seharusnya diperiksa secara tetap untuk kekeringan bahan. Ketika bahan kering dengan sempurna, asam pikrat (picric acid) bersifat eksplosif dan mungkin dapat menyebabkan ledakan apabila terjadi goncangan atau pergeseran. Asam pikrat bila kontak dengan beberapa logam mungkin akan membentuk logam pikrat eksplosif. Gunakan tutup non logam. 

DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/media reagen BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA BIDANG KIMIA PUSAKA WEDANA 7. Html Diunduh pada tanggal 9 April 2012 jam 19.30 WIB

 file:///E:/media reagen/ketentuan-dalam-pengelompokkan.html Diunduh pada tanggal 9 April 2012 jam 20.00 WIB





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Eh, Ada yang butuh tangki ukuran besar untuk chemical atau tampungan air ga?
Bisa diminta dibuatkan hingga ukuran 1000 meter kubik lho..
namanya

TANGKI PANEL

klik aja , liat dulu gapapa

Agus mengatakan...

Mau tanya..klo seumpama botol kaca bekas kimia bisa di gunakan untuk fermentasi tidak??? Meskipun udah di sterilisasi..dan bagaimana cara sterilisasi nya??? Tempat jauh.

Unknown mengatakan...

Bahan kimia yang bisa dimasukkan kedalam botol gelap minimal 10

Posting Komentar